Jumat, 04 November 2011

Sebuah pengkhianatan yang keji

By Ibnu Abdillah Al-Katibiy

Mungkin takkan mudah untuk segelintir orang menerima hal tulisan ini
namun ini adalah bukti scan yang nyata, kitab diatas adalah bukti
tindak pengkhianatan seorang murid terhadap ilmu dan
gurunya sendiri dan betapa sungguh disayangkan ternyata tindakan
penghianatan yang tercela ini berdampak sangat fatal bagi sebagian
ummat muslim.
Na'uudzubillah

Utsaimin memanipulasi ucapan guru besarnya Ibnu Taimiyyah, perhatikan
yang berikut ini.

Ibnu Taimiyyah di dalam kitabnya Iqtidhoush shirotil Mustaqim juz 1
halaman : 619 mengatakan tentang Maulid Nabi Saw :

ﻭﻛﺬﻟﻚ ﻣﺎ ﻳﺤﺪﺛﻪ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻨﺎﺱ،ﺇﻣﺎ ﻣﻀﺎﻫﺎﺓ
ﻟﻠﻨﺼﺎﺭﻯ ﻓﻲ ﻣﻴﻼﺩ ﻋﻴﺴﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ،ﻭﺇﻣﺎ ﻣﺤﺒﺔ
ﻟﻠﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ،ﻭﺗﻌﻈﻴﻤًﺎ.ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻗﺪ
ﻳﺜﻴﺒﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﺤﺒﺔ ﻭﺍﻻﺟﺘﻬﺎﺩ،ﻻ ﻋﻠﻰ
ﺍﻟﺒﺪﻉ-ﻣﻦ ﺍﺗﺨﺎﺫ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻴﺪًﺍ.ﻣﻊ ﺍﺧﺘﻼﻑ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓﻲ ﻣﻮﻟﺪﻩ.ﻓﺈﻥ ﻫﺬﺍ
ﻟﻢ ﻳﻔﻌﻠﻪ ﺍﻟﺴﻠﻒ،ﻣﻊ ﻗﻴﺎﻡ ﺍﻟﻤﻘﺘﻀﻲ ﻟﻪ ﻭﻋﺪﻡ
ﺍﻟﻤﺎﻧﻊ ﻣﻨﻪ ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺧﻴﺮًﺍ.
(ﺍﻗﺘﻀﺎﺀ ﺍﻟﺼﺮﺍﻁ ﺍﻟﻤﺴﺘﻘﻴﻢ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﺃﺻﺤﺎﺏ
ﺍﻟﺠﺤﻴﻢ،ﺝ، 1ﺹ619 (


" Demikian pula apa yang diperbuat orang-orang, terkadang bisa saja
menyerupai orang-orang Nashroni di dalam memperingati hari lahirnya
isa As, dan juga terkadang bisa juga karena rasa cinta dan pengagungan
Kepada Nabi Saw dan Allah memberi pahala mereka atas kecintaan dan
ijtihad ini bukan karena bid'ah berupa menjdikan mauled Nabi Saw
sbagai hari raya padahal para ulama berbeda pendapat tentang hari
kelahiran Nabi Saw"


Sekarang perhatikan fatwa Utsaimin dan pengkaburannya terhadap ucapan
Ibnu Taimiyah dengan membuang sebagian ucapan ibnu Taimiyyah dalam
kitab Majmu' Fatawanya jilid 6 halaman 200 berikut ini :

ﻭﻗﺎﻝ ﺷﻴﺦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﺍﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ-ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ" :ﻭﻛﺬﻟﻚ
ﻣﺎ ﻳﺤﺪﺛﻪ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻨﺎﺱ؛ ﺇﻣﺎ ﻣﻀﺎﻫﺎﺓ ﻟﻠﻨﺼﺎﺭﻯ ﻓﻲ
ﻣﻴﻼﺩ ﻋﻴﺴﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ،ﻭﺇﻣﺎ ﻣﺤﺒﺔ ﻟﻠﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺗﻌﻈﻴﻤﺎ ﻟﻪ...ﻣﻦ ﺍﺗﺨﺎﺫ ﻣﻮﻟﺪ
ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻴﺪًﺍ-ﻣﻊ ﺍﺧﺘﻼﻑ
ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓﻲ ﻣﻮﻟﺪﻩ؛ ﻓﺈﻥ ﻫﺬﺍ ﻟﻢ ﻳﻔﻌﻠﻪ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻣﻊ
ﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ﺍﻟﻤﻘﺘﻀﻰ ﻟﻪ ﻭﻋﺪﻡ ﺍﻟﻤﺎﻧﻊ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻫﺬﺍ
ﺧﻴﺮًﺍ ﻣﺤﻀﺎ ﺃﻭ ﺭﺍﺟﺤﺎ؛ ﻟﻜﺎﻥ ﺍﻟﺴﻠﻒ-ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ
ﻋﻨﻬﻢ-ﺃﺣﻖ ﺑﻪ ﻣﻨﺎ؛


" Demikian pula apa yang diperbuat orang-orang, terkadang bisa saja
menyerupai orang-orang Nashroni di dalam memperingati hari lahirnya
isa As, dan juga terkadang bisa juga karena rasa cinta dan pengagungan
Kepada Nabi Saw (sampai di sini Utsaimin memotong ucapan Ibnu
Taimiyah), dari menjadikan hari kelahiran Nabi Saw sebagai hari raya…"


Catatan :
Lihatlah, bagaimana Utsaimin berani membuang dan memotong ucapan guru
besarnya sendiri Ibnu Taimiyah bukan Cuma memotong tetapi ia juga
menambahi ucapannya sendiri ke dalam ucapan Ibnu Taimiyyah seperti
tertera di atas…

Sungguh ia telah melakukan talbis (penipuan terhadap umat) dan khianat
terhadap ilmu dan
gurunya sendiri…!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar